Sabtu, 05 Januari 2013

Perbanyakan Bibit Kopi Berkualitas Tinggi

Tanaman kopi dapat diperbanyak melalui dua cara, yaitu perbanyakan cara generatif dan perbanyakan cara vegetatif.

Perbanyakan generatif
adalah pembanyakan tanaman dengan mengguna-kan semaian (seedling), yaitu tanaman yang berasal dari biji.  Perbanyakan tanaman kopi secara generatif  adalah perbanyakan paling sederhana, tidak banyak memerlukan skill, dan biayanya murah.

Tanaman kopi yang berasal dari bibit semaian sering tidak seragam, baik pertumbuhannya maupun produktivitasnya.  Untuk mengatasi masalah tersebut di atas dipergunakan benih propelegitim yang terpilih.  Benih illegitim hendaknya tidak dipakai.

Benih propelegitim adalah benih yang berasal dari kebun benih biklonal (terdiri dari 2 klon), yang terpisah dengan baik dari pertanaman kopi lainnya. Sehingga pohon induk dan jantan dari benih tersebut dikenal dan dipilih dari klon-klon unggul.  Sedangkan benih illegitim adalah benih yang berasal dari per-tanaman poliklonal sehingga benih tersebut hanya dikenal pohon induknya saja.

Bibit yang akan ditanam harus berasal dari klon unggul yang dianjurkan.  Adapun ciri-ciri klon unggul yaitu: (a) dapat berproduksi tinggi dan kontinu, (b) tahan terhadap serangan hama/penyakit tertentu seperti penyakit karat daun, dan (c) menghasilkan kopi bermutu tinggi.

Beberapa klon kopi Arabika yang saat ini dianjurkan oleh Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia antara lain Andungsari-1, S 795, USDA 762, dan Sigarar Utang.  Sedangkan klon kopi Robusta yang dianjurkan antar lain BP 308, BP 42, BP 358, BP 409, SA 436, BP 939, BP 234, BP 288, BP 534, BP 936, dan BP SA

Benih kopi diperlukan sebagai bibit atau batang bawah.  Buah kopi untuk benih dipilih dari buah yang baik dan masak dipohon, serta berasal dari klon-klon unggul anjuran.

Lendir yang melekat pada kulit tanduk dibuang dengan cara digosok-gosok dengan abu dapur sampai bersih, kemudian dicuci dengan air bersih.  Selanjutnya benih diangin-anginkan selama 2 – 3 hari sampai kering angin.  Selanjutnya benih tersebut dapat dideder di pesemaian.  Kalau benih tersebut belum dipergunakan, benih tersebut dapat disimpan.

Penyimpanan benih bertujuan untuk mempertahankan daya tumbuh benih.  Penurunan daya tumbuh dapat disebabkan oleh tidak seimbangnya kandungan air dalam benih dengan kandungan air di udara.
Penyimpanan benih ditujukan untuk mempertahankan kadar air benih agar tidak cepat menurun (tidak boleh lebih rendah dari 28%).  Benih yang akan dikirim ke tempat jauh dan membutuhkan waktu lama.  Benih dimasukkan ke dalam karung, kemudian karung tersebut dimasukkan ke kotak kayu untuk meng-hindari benih dari benturan dan gesekan.

Jumlah benih yang akan disemai diperkirakan 1,5 – 2 kali  dari jumlah bibit yang akan ditanam di kebun.  Tahap-tahap kegiatan penyemaian benih kopi adalah sebagai berikut: (a) mencangkul tanah sedalam 30 cm, kemudian membuat bedengan dengan lebar 120 cm dan panjang maksimum 10 m; (b) di atas bedengan diberi naungan; (c) di atas tanah bedengan ditaburi pasir setebal 5 cm; dan (d) setiap hari bedengan disiram secukupnya tetapi tidak tergenang air.

Setelah benih di pesemaian 5 – 6 minggu, benih kopi telah tumbuh mencapai suatu stadium yang dinamakan “Stadium Serdadu”, yaitu stadium dimana hypocotyl telah tegak lurus (panjang sekitar 8 cm) dengan cotyledon (daun lembaga) masih terbungkus sisa endosperm dan endocarp (kulit tanduk) yang sudah retak.  Pada stadium serdadu akan terus bertambah panjang tetapi sebaliknya tinggi hypocotyl tidak berubah.  Kira-kira 4 – 6 minggu kemudian, cotyledon terbuka dan stadium ini dinamakan “Stadium Kepelan”.  Stadium kepelan segera dipindahkan ke pembibitan. Pembibitan dapat dilakukan dalam bedengan atau polibag.  Setelah 6 bulan di pembibitan, bibit siap ditanam di lapang.

Pemeliharaan pembibitan meliputi penyiraman, penyiangan, pemupukan, dan pengaturan penaung.  Penyiraman dilakukan tiap hari bergantung kelembaban tanah.  Penyiangan gulma tidak boleh menggunakan cangkul kecuali gulma yang tumbuh di sekitar parit.  Gulma yang tumbuh di sekitar bibit dicabut dengan tangan agar tidak mengganggu pertumbuhan akar.


Perbanyakan vegetatif

adalah perbanyakan tanaman menggunakan bagian tanaman selain benih.  Pada kopi Robusta, perbanyakan secara vegetatif semakin banyak dipakai.  Perbanyakan vegetatif pada tanaman kopi dapat dilakukan dengan cara sambungan (grafting) dan setek (cutting).
Bibit sambungan diperoleh dengan cara menyambung batang dari dua klon kopi menjadi satu tanaman.  Dalam penyambungan bibit kopi, diperlukan batang bawah yang berupa bibit semai dan entres (calon batang atas).

 

Entres yang digunakan sebagai batang atas dapat diperoleh dari penangkar bibit atau dari kebun sendiri.  Dikenal 2 macam entres, yaitu entres pucuk dan entres cabang.  Entres pucuk umumnya digunakan untuk penanaman kopi baru.  Sedangkan entres cabang umumnya digunakan untuk keperluan rehabilitasi pertanaman.

Waktu penyambungan diatur sehingga pada bulan November/Desember sambungan berumur 4 – 10 bulan dan bibit sambungan tersebut dapat ditanam di lahan/kebun.

Penyambungan batang kopi bisa dilakukan melalui tiga cara, yaitu sambung celah (spleet-ent), sambung tempel (plak-ent), dan sambung miring (sambung cara kina).

Pada sambung celah batang bawah dipotong rata mendatar dengan gunting setek, kemudian dibuat celah sepanjang 3 – 4 cm dengan pisau okulasi.  Entres dipotong tiap ruas sepanjang 7 cm, daun dan cabang dipotong, kemudian diruncingkan sepanjang 3 – 4 cm.  Entres dimasukkan ke dalam celah pada batang bawah, kemudian diikat dengan tali (goni atau plastik).

Pada sambung tempel, batang bawah dan entres dipotong miring, kemudian ditempelkan satu dengan yang lain, dan kemudian diikat.  Pada penyambungan cara kina, batang bawah diiris pelan-pelan tetapi diupayakan batang bawah jangan sampai putus/patah.  Selanjutnya entres dipotong miring, kemudian ditempelkan satu dengan yang lain, dan kemudian diikat.

Membuat bibit setek relatif lebih cepat dibanding membuat bibit sam-bungan, tetapi memerlukan tenaga kerja lebih banyak.  Jenis kopi Arabika dan Robusta dapat diperbanyak menggunakan setek.
Bahan setek menggunakan tunas air (wiwilan) yang berasal dari kebun entres.  Setek dari wiwilan yang diperoleh dari kebun produksi pada umumnya kurang baik.  Ruas wiwilan yang baik untuk dijadikan setek adalah ruas 1 – 3 dari ujung tunas.  Semakin tua umur setek semakin kecil daya perakarannya.  Setek dibuat satu ruas yang dipotong runcing sepanjang 7 – 10 cm dengan sepasang daun yang dikupir hingga 4 cm.

Setek dapat diperakarkan dalam bak setek atau bedengan setek.  Perakaran setek dalam bak setek kondisi pertumbuhan dapat diatur lebih mudah daripada di bedengan setek.  Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan setek yang perlu diatur adalah kelembaban udara, temperatur, dan intensitas cahaya.

Perakaran setek dalam bak setek kelembaban udara dapat diatur dengan pipa air yang berlubang-lubang sehingga air dapat menetes perlahan-lahan.  Kelembaban dijaga berkisar antara 85 – 90%.  Temperatur dan intensitas cahaya diatur menggunakan naungan buatan.
Setek sudah berakar dalam waktu 10 – 12 minggu.  Setek tersebut perlu dipelihara dulu di pembibitan sebelum ditanam di lapang.  Waktu yang baik untuk membuat setek adalah awal musim hujan.

1 komentar:

  1. Dear,Import Dept,
    Dengan Hormat,
    Perkenankan kami PT. INTI PRAKARSA LOGISTIK adalah perusahaan Jasa Import Specialist dalam bidang Jasa Customs Clearance di Kepabeanan baik via Bandara maupun Pelabuhan di seluruh Nusantara.
    Bersama ini kami PT. INTI PRAKARSA LOGISTIK berminat untuk bermitra dengan perusahaan Bapak/Ibu dalam bidang Jasa sebagai berikut :

    1. Under name Import
    2. Borongan Import
    3. Custom Clearance​​
    4. Door to Door, Port to Door, dari ke seluruh dunia
    5. By Air or Sea (Local and International)
    6. Untuk semua jenis barang termasuk Dangerous, Cargo atau Personal
    7. Jasa EDI/PPJK

    HS CODE JENIS BARANG

    Bag VI (HS NO. 2801 s/d 3826) KIMIA
    Bag VII (HS NO. 3901 s/d 4017) PLASTIK
    Bag VIII (HS NO. 4101 s/d 4304) KULIT
    Bag X (HS NO. 4701 s/d 4911) KERTAS
    Bag XII (HS NO. 6401 s/d 6704)ALAS KAKI
    Bag XIII (HS NO. 6801 s/d 7020) KACA
    Bag XV (HS NO. 7201 s/d 8311) BESI BAJA
    Bag XVI (HS NO. 8401 s/d 8548) MESIN
    Bag XVII (HS NO. 8601 s/d 8908) KENDERAAN AIR
    Bag XVIII(HS NO. 9001 s/d 9209) INSTRUMEN
    Bag XX (HS NO. 9401 s/d 9619) BARANG HASIL PABRIK

    Best regards,

    ANDIKA
    Sea & Air
    Import
    INTI Kargo / Jln. Dewi Sartika No. 148, Jakarta 13630 Indonesia
    Email : andika.intikargo@gmail.com
    T : 021 80878873
    F : 622180878381
    Hp : 082311424631,089616672822

    BalasHapus