Tanaman kopi dapat diperbanyak melalui dua cara, yaitu perbanyakan cara generatif dan perbanyakan cara vegetatif.
Perbanyakan generatif
adalah pembanyakan tanaman dengan mengguna-kan semaian (seedling),
yaitu tanaman yang berasal dari biji. Perbanyakan tanaman kopi secara
generatif adalah perbanyakan paling sederhana, tidak banyak memerlukan
skill, dan biayanya murah.
Tanaman
kopi yang berasal dari bibit semaian sering tidak seragam, baik
pertumbuhannya maupun produktivitasnya. Untuk mengatasi masalah
tersebut di atas dipergunakan benih propelegitim yang terpilih. Benih
illegitim hendaknya tidak dipakai.
Benih propelegitim adalah benih yang
berasal dari kebun benih biklonal (terdiri dari 2 klon), yang terpisah
dengan baik dari pertanaman kopi lainnya. Sehingga pohon induk dan
jantan dari benih tersebut dikenal dan dipilih dari klon-klon unggul.
Sedangkan benih illegitim adalah benih yang berasal dari per-tanaman
poliklonal sehingga benih tersebut hanya dikenal pohon induknya saja.
Bibit yang akan ditanam harus berasal dari klon unggul yang dianjurkan. Adapun ciri-ciri klon unggul
yaitu: (a) dapat berproduksi tinggi dan kontinu, (b) tahan terhadap
serangan hama/penyakit tertentu seperti penyakit karat daun, dan (c)
menghasilkan kopi bermutu tinggi.
Beberapa klon kopi Arabika
yang saat ini dianjurkan oleh Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia
antara lain Andungsari-1, S 795, USDA 762, dan Sigarar Utang.
Sedangkan klon kopi Robusta yang dianjurkan antar lain BP 308, BP 42, BP
358, BP 409, SA 436, BP 939, BP 234, BP 288, BP 534, BP 936, dan BP SA
Benih kopi diperlukan sebagai bibit atau
batang bawah. Buah kopi untuk benih dipilih dari buah yang baik dan
masak dipohon, serta berasal dari klon-klon unggul anjuran.
Lendir yang melekat pada kulit tanduk
dibuang dengan cara digosok-gosok dengan abu dapur sampai bersih,
kemudian dicuci dengan air bersih. Selanjutnya benih diangin-anginkan
selama 2 – 3 hari sampai kering angin. Selanjutnya benih tersebut dapat
dideder di pesemaian. Kalau benih tersebut belum dipergunakan, benih
tersebut dapat disimpan.
Penyimpanan benih bertujuan untuk
mempertahankan daya tumbuh benih. Penurunan daya tumbuh dapat
disebabkan oleh tidak seimbangnya kandungan air dalam benih dengan
kandungan air di udara.
Penyimpanan benih ditujukan untuk
mempertahankan kadar air benih agar tidak cepat menurun (tidak boleh
lebih rendah dari 28%). Benih yang akan dikirim ke tempat jauh dan
membutuhkan waktu lama. Benih dimasukkan ke dalam karung, kemudian
karung tersebut dimasukkan ke kotak kayu untuk meng-hindari benih dari
benturan dan gesekan.
Jumlah benih yang akan disemai
diperkirakan 1,5 – 2 kali dari jumlah bibit yang akan ditanam di
kebun. Tahap-tahap kegiatan penyemaian benih kopi adalah sebagai
berikut: (a) mencangkul tanah sedalam 30 cm, kemudian membuat bedengan
dengan lebar 120 cm dan panjang maksimum 10 m; (b) di atas bedengan
diberi naungan; (c) di atas tanah bedengan ditaburi pasir setebal 5 cm;
dan (d) setiap hari bedengan disiram secukupnya tetapi tidak tergenang
air.
Setelah benih di pesemaian 5 – 6 minggu,
benih kopi telah tumbuh mencapai suatu stadium yang dinamakan “Stadium
Serdadu”, yaitu stadium dimana hypocotyl telah tegak lurus (panjang
sekitar 8 cm) dengan cotyledon (daun lembaga) masih terbungkus sisa endosperm dan endocarp
(kulit tanduk) yang sudah retak. Pada stadium serdadu akan terus
bertambah panjang tetapi sebaliknya tinggi hypocotyl tidak berubah.
Kira-kira 4 – 6 minggu kemudian, cotyledon terbuka dan stadium ini
dinamakan “Stadium Kepelan”. Stadium kepelan segera dipindahkan ke
pembibitan. Pembibitan dapat dilakukan dalam bedengan atau polibag.
Setelah 6 bulan di pembibitan, bibit siap ditanam di lapang.
Pemeliharaan pembibitan meliputi
penyiraman, penyiangan, pemupukan, dan pengaturan penaung. Penyiraman
dilakukan tiap hari bergantung kelembaban tanah. Penyiangan gulma tidak
boleh menggunakan cangkul kecuali gulma yang tumbuh di sekitar parit.
Gulma yang tumbuh di sekitar bibit dicabut dengan tangan agar tidak
mengganggu pertumbuhan akar.
Perbanyakan vegetatif
adalah perbanyakan tanaman menggunakan
bagian tanaman selain benih. Pada kopi Robusta, perbanyakan secara
vegetatif semakin banyak dipakai. Perbanyakan vegetatif pada tanaman
kopi dapat dilakukan dengan cara sambungan (grafting) dan setek (cutting).
Bibit sambungan diperoleh dengan cara
menyambung batang dari dua klon kopi menjadi satu tanaman. Dalam
penyambungan bibit kopi, diperlukan batang bawah yang berupa bibit semai
dan entres (calon batang atas).
Entres
yang digunakan sebagai batang atas dapat diperoleh dari penangkar bibit
atau dari kebun sendiri. Dikenal 2 macam entres, yaitu entres pucuk
dan entres cabang. Entres pucuk umumnya digunakan untuk penanaman kopi
baru. Sedangkan entres cabang umumnya digunakan untuk keperluan
rehabilitasi pertanaman.
Waktu penyambungan diatur sehingga pada
bulan November/Desember sambungan berumur 4 – 10 bulan dan bibit
sambungan tersebut dapat ditanam di lahan/kebun.
Penyambungan batang kopi bisa dilakukan
melalui tiga cara, yaitu sambung celah (spleet-ent), sambung tempel
(plak-ent), dan sambung miring (sambung cara kina).
Pada sambung celah batang bawah dipotong
rata mendatar dengan gunting setek, kemudian dibuat celah sepanjang 3 – 4
cm dengan pisau okulasi. Entres dipotong tiap ruas sepanjang 7 cm,
daun dan cabang dipotong, kemudian diruncingkan sepanjang 3 – 4 cm.
Entres dimasukkan ke dalam celah pada batang bawah, kemudian diikat
dengan tali (goni atau plastik).
Pada sambung tempel, batang bawah dan
entres dipotong miring, kemudian ditempelkan satu dengan yang lain, dan
kemudian diikat. Pada penyambungan cara kina, batang bawah diiris
pelan-pelan tetapi diupayakan batang bawah jangan sampai putus/patah.
Selanjutnya entres dipotong miring, kemudian ditempelkan satu dengan
yang lain, dan kemudian diikat.
Membuat bibit setek relatif lebih cepat
dibanding membuat bibit sam-bungan, tetapi memerlukan tenaga kerja lebih
banyak. Jenis kopi Arabika dan Robusta dapat diperbanyak menggunakan
setek.
Bahan setek menggunakan tunas air
(wiwilan) yang berasal dari kebun entres. Setek dari wiwilan yang
diperoleh dari kebun produksi pada umumnya kurang baik. Ruas wiwilan
yang baik untuk dijadikan setek adalah ruas 1 – 3 dari ujung tunas.
Semakin tua umur setek semakin kecil daya perakarannya. Setek dibuat
satu ruas yang dipotong runcing sepanjang 7 – 10 cm dengan sepasang daun
yang dikupir hingga 4 cm.
Setek dapat diperakarkan dalam bak setek
atau bedengan setek. Perakaran setek dalam bak setek kondisi
pertumbuhan dapat diatur lebih mudah daripada di bedengan setek.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan setek yang perlu diatur
adalah kelembaban udara, temperatur, dan intensitas cahaya.
Perakaran setek dalam bak setek
kelembaban udara dapat diatur dengan pipa air yang berlubang-lubang
sehingga air dapat menetes perlahan-lahan. Kelembaban dijaga berkisar
antara 85 – 90%. Temperatur dan intensitas cahaya diatur menggunakan
naungan buatan.
Setek sudah berakar dalam waktu 10 – 12
minggu. Setek tersebut perlu dipelihara dulu di pembibitan sebelum
ditanam di lapang. Waktu yang baik untuk membuat setek adalah awal
musim hujan.
Dear,Import Dept,
BalasHapusDengan Hormat,
Perkenankan kami PT. INTI PRAKARSA LOGISTIK adalah perusahaan Jasa Import Specialist dalam bidang Jasa Customs Clearance di Kepabeanan baik via Bandara maupun Pelabuhan di seluruh Nusantara.
Bersama ini kami PT. INTI PRAKARSA LOGISTIK berminat untuk bermitra dengan perusahaan Bapak/Ibu dalam bidang Jasa sebagai berikut :
1. Under name Import
2. Borongan Import
3. Custom Clearance
4. Door to Door, Port to Door, dari ke seluruh dunia
5. By Air or Sea (Local and International)
6. Untuk semua jenis barang termasuk Dangerous, Cargo atau Personal
7. Jasa EDI/PPJK
HS CODE JENIS BARANG
Bag VI (HS NO. 2801 s/d 3826) KIMIA
Bag VII (HS NO. 3901 s/d 4017) PLASTIK
Bag VIII (HS NO. 4101 s/d 4304) KULIT
Bag X (HS NO. 4701 s/d 4911) KERTAS
Bag XII (HS NO. 6401 s/d 6704)ALAS KAKI
Bag XIII (HS NO. 6801 s/d 7020) KACA
Bag XV (HS NO. 7201 s/d 8311) BESI BAJA
Bag XVI (HS NO. 8401 s/d 8548) MESIN
Bag XVII (HS NO. 8601 s/d 8908) KENDERAAN AIR
Bag XVIII(HS NO. 9001 s/d 9209) INSTRUMEN
Bag XX (HS NO. 9401 s/d 9619) BARANG HASIL PABRIK
Best regards,
ANDIKA
Sea & Air
Import
INTI Kargo / Jln. Dewi Sartika No. 148, Jakarta 13630 Indonesia
Email : andika.intikargo@gmail.com
T : 021 80878873
F : 622180878381
Hp : 082311424631,089616672822