Sebuah bangunan
besar dengan bentuk arsitektur Belanda berdiri megah menyambut
kehadiran para tamu. Sejenak kemudian setelah masuk ke ruangan tamu
nuansa antik juga sangat terasa, relief-relief bangunan, meja kursi
bahkan sampai dengan pesawat telepon tampak sekali sisa-sisa masa lalu
yang penuh dengan kenangan zaman dulu. Di lain tempat berdiri megah
vila-vila bernuansa klasik tapi dengan fasilitas modern tampak kontras
sekali sebagai perpaduan masa lalu dan masa kini.
Aroma keteduhan dan keramahan sangat terasa ketika memasuki gerbang Losari Coffee Plantation yang
menempati kawasan sekitar 20 Ha, dan terletak di Desa Losari-Grabag,
Magelang Jawa Tengah. Di depan pintu masuk dua orang satpam telah
menunggu kehadiran para pengunjung, dan siap membantu keperluan dan
memberikan keterangan para tamu. Bentuk gerbang yang seperti
kerajaan-kerajaan zaman dulu terlihat angkuh dan kokoh. Tidak terlalu
jauh dari gerbang utama, berjalan kedalam dengan posisi naik 30 derajat,
sebuah bangunan Belanda tersusun apik dan asri. Seakan-akan kita dibawa
ke suasana zaman dulu yang tetap hadir di zaman kekinian.
Kerena lokasi yang
sangat strategis, berada di disamping jalur utama Semarang-Jogja, satu
jam dari Semarang, 2 jam dari bandara Adi Sucipto menjadikan tempat ini
sebagai alternatif tempat wisata yang cukup menarik. Tempat ini dulunya
hanyalah kebun kopi biasa yang kurang menarik, tapi karena sentuhan
tangan dingin Gabriella Teggia seorang warga negara
Italia, pada tahun 1991 tempat ini disulap menjadi sebuah tempat yang
menggabungkan antara wisata agro, resort, spa dan dikalangan para turis
manca negara ketempat ini bagaikan napak tilas ke masa lalu. Disebut
napak tilas ke masa lalu karena selain menawarkan paket-paket wisata
diatas juga ada tambahan paket tour keliling Ambarawa dengan kereta
lokomotif untuk mengelilingi daerah sekitar, dimana jalur yang dilalui
tidak berubah semenjak tahun 1800-an. Tarif yang dikenakan, untuk
wisatawan dalam negeri memang tergolong cukup mahal, yaitu USD 35 / per
orang, namun tidak dengan para wisman yang lebih menikmati suasana dan
pelayanan.
Untuk menginap diresort ini tergolong cukup mahal, misalnya saja untuk Plantation Villa kapasitas
2 orang per malam dikenakan biaya USD 200, termasuk antar jemput dari
dan ke bandara, makan pagi, afternoon tea, dan tour ke perkebunan kopi.
Untuk villa yang termahal adalah Bella Vista dengan
kapasitas 10 orang dikenakan biaya USD 1280 / per malam. Charge tersebut
biasanya hanya berlaku di hari-hari biasa, tidak di peak season, dan
harga pada saat peak season akan naik sekitar 30%.
Walaupun bernuansa klasik, resort ini tergolong berfasilitas lumayan lengkap. Selain
resort dengan jumlah 26 kamar, juga dilengkapi dengan wisata kebun
kopinya, kemudian apotik hidup, vegetable garden, pembuatan gula aren,
kolam renang, fitness centre, lapangan tenis bahkan sampai dengan
meeting room dengan kapasitas 200-300 orang. Dari berbagai
fasilitas yang tersedia, nampaknya wisata berkeliling kebun kopi sangat
menarik sekali. Bagi para pengunjung yang tidak mau menginap
diperbolehkan mengunjungi kebun dengan biaya Rp 90,000 / orang termasuk pemandu, minum coffee di plantation dan brsosur serta hadiah kopi 250 gm.
Seorang
pemandu yang ramah akan memandu perjalanan kita dikebun kopi. Ada empat
jenis kopi yang ada di tempat ini, yang pertama adalah kopi Robusta. Kopi Robusta dapat
tumbuh didaerah dengan ketinggian antara 0 - 2500 meter. Kopi Robusta
sendiri berasal dari Afrika Selatan yang dibawa oleh Belanda pada zaman
penjajahan dulu. Kopi ini sangat cocok tumbuh diaderah tropis dengan
suhu antara 20-25 derajat celcius. Keistimewaan kopi ini, berbuah lebih
banyak dibandingkan dengan kopi yang lain. Yang kedua adalah kopi Arabica,
kopi ini dapat tumbuh diaderah berketinggian antara 1000 - 2500
meter.Buah kopi ini lebih sedikit dari kopi Robusta, namun untuk
kualitas rasa lebih enak dari Robusta. Hampir sejenis dengan kopi
Arabica adalah kopi ketiga yaitu kopi Librica dan kopi Java. Karena
ada empat jenis kopi dan tiap jenis kopi panen di bulan yang berlainan
menjadikan plantation ini berbuah hampir sepanjang tahun. Kopi Arabica
akan panen di di bulan Juli, kopi Robusta dan Java panen di bulan
Agustus dan kopi Librica panen di bulan September.
Ditengah
perkebunan kopi tersebut disediakan sebuah kedai kecil, dengan lokasi
yang terletak diatas bukit, hingga sambil menikmati kopi asli kita dapat
menikmati suasana asri yang tidak akan kita temukan ditempat lain. Di
kedai tersebut kita dipersilahkan minum kopi sepuasnya dengan gratis,
karena termasuk dalam paket perjalanan kunjungan ke kebun kopi.
Disamping kedai kopi tersebut terdapat tempat pembuatan gula aren, jika
kita ingin mencicipi minuman aren segar, tinggal minta dengan pemandu
perjalanan kita. Masih dalam lingkungan kedai tersebut terdapat juga
tempat pengembangbiakan jamur untuk dikonsumsi para pengunjung. Kebun
sayur juga terletak tidak jauh dengan tempat tersebut, hasil dari kebun
sayur tersebut dipergunakan untuk para tamu yang menginap resort. Dengan
tarif yang lumayan mahal memang rata-rata pengunjung yang datang
berasal dari mancanegara, sesuai dengan pendirinya yang berasal dari
Italia, yang banyak berpromosi di Eropa. Tapi di hari-hari tertentu,
misalnya Idul Fitri, Natal, Tahun baru biasanya wisatawan domestik
hampir berimbang dengan wisatawan mancanegara. Sebagai bagian dari
pelayanan dan kenyamanan para tamu, pengunjung dibatasi sampai dengan 23
kamar, sedang sisa 3 kamar dari 26 kamar yang tersedia biasanya
dipergunakan sebagai buffer stock jika ada kamar yang rusak.
Menurut
Pak Santo, koordinator guide Losari Coffee Plantation,"selain konsep
wisata, tanggung jawab lingkungan dan tanggung jawab sosial tempat ini
juga menjadi perhatian yang serius team manajemen". Memperkerjakan
penduduk sekitar merupakan bentuk tanggung jawab sosial yang dilakukan
oleh manajemen, sehingga dengan hal tersebut sense of belonging penduduk
tersebut terhadap plantation tinggi, dan artinya secara otomatis
keamanan villa tersebut sangat terjaga. Benteng pertahanan plantation
ini adalah penduduk sekitar, karena tidak ada tembok pemisah antara
resort dan desa-desa disekitarnya. Reboisasi juga sangat diperhatikan
sebagai bentuk tanggung jawab lingkungan, untuk terus menjaga ekosistem
supaya terjadi keseimbangan. Losari Coffee Plantation tentunya dapat
menjadi alternatif tempat tujuan wisata yang menarik untuk disinggahi
sesuai dengan tag-line nya ,"Your Home in Java".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar