Pengaturan pohon penaung dilakukan melalui pemangkasan. Pengaturan pohon penaung bertujuan untuk:
- Memberikan cukup cahaya matahari pada tanaman kopi sehingga merangsang pembentukan primordia bunga. Primordia bunga kopi terbentuk pada akhir musim hujan atau awal musim kemarau.
- Mempermudah peredaran udara dalam pertanaman kopi. Cabang pohon penaung yang rendah dan rimbun mengakibatkan peredaran udara terhambat. Peredaran udara penting untuk penyerbukan terutama pada pertanaman kopi Robusta klonal yang menyerbuk silang.
- Mengurangi kelembaban udara selama musim hujan. Kelembaban udara yang tinggi mengakibatkan banyak buah yang gugur (mencapai 20 – 30%). Berkurangnya kelembaban udara selama musim hujan dapat mencegah agar pertumbuhan cabang primer tidak lemah.
Pemangkasan bentuk pada pohon penaung
tetap diusahakan agar tinggi percabangan pohon penaung 2 kali tinggi
pohon kopi yang berfungsi untuk memperlancar peredaran udara pada
pertanaman kopi.
Semakin tinggi tanaman kopi, semakin
dipertinggi letak percabangan pohon penaung tetapnya. Untuk mempercepat
mencapai ketinggian percabangan pohon penaung tetap yang dikehendaki,
cabang-cabang yang tumbuh di bagian bawah harus dipangkas (dibuang).
Pada pertanaman kopi dewasa tinggi perca-bangan pohon penaung tetap
berkisar 3,0 – 3,5 m. Letak cabang penaung harus menyebar agar mahkota
melebar sehingga memberi cahaya yang merata pada tanaman kopi.
Pemangkasan pengaturan pohon penaung
dilakukan dengan cara pemenggalan dan rempesan. Pemenggalan dilakukan
pada awal musim hujan dengan cara memotong (‘memronggol”) 50% dari
jumlah pohon penaung. Pemenggalan pohon penaung dilakukan
berganti-ganti tiap tahunnya, baik secara larikan maupun silangan.
Untuk pertanaman kopi Robusta, pemenggalan penaung sebaiknya dilakukan
secara silang untuk mendorong arah angin agar momotong barisan-barisan
klon yang berlainan untuk mempermudah terjadinya penyerbukan silang.
Selama musim hujan banyak cabang pohon
penaung yang tumbuh. Cabang-cabang tersebut dirempes (dipotong) pada
akhir musim hujan untuk merangsang pembentukan primordia bunga kopi.
Rempesan ditujukan terhadap pohon-pohon yang tidak dipenggal dan pohon
yang telah dipenggal pada musim hujan yang pertumbuhan cabang-cabangnya
terlalu lebat.
Pada tanaman kopi yang tajuk tanamannya
saling menutup sehingga dapat memberikan penaung terhadap tanaman satu
sama lain, jumlah pohon penaung dapat diperjarang. Intensitas
penjarangan bergantung pada jenis pohon penaung dan sistem jarak tanam
kopi. Pada jenis penaung lamtoro hasil okulasi (misalnya dengan entres L
2) penjarangan dilakukan sampai perbandingan antara jumlah lamtoro dan
kopi 1 : 2 atau 1 : 4, bergantung pertumbuhan pohon penaung dan kondisi
tanaman kopi.
Penjarangan pohon penaung dapat dilakukan
dengan memotong lamtoro pada ketinggian ± 1 m sehingga dalam keadaan
darurat tanaman lamtoro masih bisa ditumbuhkan kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar