Sabtu, 05 Januari 2013

Pengaturan Pohon Penaung Tanaman Kopi

Pengaturan pohon penaung dilakukan melalui pemangkasan.  Pengaturan pohon penaung bertujuan untuk:
  1. Memberikan cukup cahaya matahari pada tanaman kopi sehingga merangsang pembentukan primordia bunga.  Primordia bunga kopi terbentuk pada akhir musim hujan atau awal musim kemarau.
  2. Mempermudah peredaran udara dalam pertanaman kopi.  Cabang pohon penaung yang rendah dan rimbun mengakibatkan peredaran udara terhambat.  Peredaran udara penting untuk penyerbukan terutama pada pertanaman kopi Robusta klonal yang menyerbuk silang.
  3. Mengurangi kelembaban udara selama musim hujan.  Kelembaban udara yang tinggi mengakibatkan banyak buah yang gugur (mencapai 20 – 30%).  Berkurangnya kelembaban udara selama musim hujan dapat  mencegah agar pertumbuhan cabang primer tidak lemah.
Pemangkasan bentuk pada pohon penaung tetap diusahakan agar tinggi percabangan pohon penaung 2 kali tinggi pohon kopi yang berfungsi untuk memperlancar peredaran udara pada pertanaman kopi.
Semakin tinggi tanaman kopi, semakin dipertinggi letak percabangan pohon penaung tetapnya.  Untuk mempercepat mencapai ketinggian percabangan pohon penaung tetap yang dikehendaki, cabang-cabang yang tumbuh di bagian bawah harus dipangkas (dibuang).  Pada pertanaman kopi dewasa tinggi perca-bangan pohon penaung tetap berkisar 3,0 – 3,5 m.  Letak cabang penaung harus menyebar agar mahkota melebar sehingga memberi cahaya yang merata pada tanaman kopi.
Pemangkasan pengaturan pohon penaung dilakukan dengan cara pemenggalan dan rempesan.  Pemenggalan dilakukan pada awal musim hujan dengan cara memotong (‘memronggol”) 50% dari jumlah pohon penaung.  Pemenggalan pohon penaung dilakukan berganti-ganti tiap tahunnya, baik secara larikan maupun silangan.  Untuk pertanaman kopi Robusta, pemenggalan penaung sebaiknya dilakukan secara silang untuk mendorong arah angin agar momotong barisan-barisan klon yang berlainan untuk mempermudah terjadinya penyerbukan silang.
Selama musim hujan banyak cabang pohon penaung yang tumbuh.  Cabang-cabang tersebut dirempes (dipotong) pada akhir musim hujan untuk merangsang pembentukan primordia bunga kopi.  Rempesan ditujukan terhadap pohon-pohon yang tidak dipenggal dan pohon yang telah dipenggal pada musim hujan yang pertumbuhan cabang-cabangnya terlalu lebat.
Pada tanaman kopi yang tajuk tanamannya saling menutup sehingga dapat memberikan penaung terhadap tanaman satu sama lain, jumlah pohon penaung dapat diperjarang.  Intensitas penjarangan bergantung pada jenis pohon penaung dan sistem jarak tanam kopi.  Pada jenis penaung lamtoro hasil okulasi (misalnya dengan entres L 2) penjarangan dilakukan sampai perbandingan antara jumlah lamtoro dan kopi 1 : 2 atau 1 : 4, bergantung pertumbuhan pohon penaung dan kondisi tanaman kopi.
Penjarangan pohon penaung dapat dilakukan dengan memotong lamtoro pada ketinggian ± 1 m sehingga dalam keadaan darurat tanaman lamtoro masih bisa ditumbuhkan kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar