Minggu, 13 Mei 2012

Kopi Q Bandung

Di bulan yang sama sekitar dua tahun yang lalu Dian Wirawan (32) tengah memperhatikan mesin espresso kecilnya menaikan temeperatur boiler yang hanya berkapasitas kurang dari 0.5 liter. Baristanya harus menunggu beberapa saat sebelum mesin ini siap menjalankan tugasnya membuihkan susu dan pelanggan diminta untuk sabar menunggu apalagi saat pesanan datang bersamaan. Itu suasana keseharian di Kopi Q yang berlokasi di kawasan jalan Pasirkaliki Bandung saat Dian masih menggoreng kopi, juga dengan Gene Cafe. Tapi kini Kopi Q sudah jauh berkembang cukup pesat walau sang pemilik kadang kehilangan romantisme mesin roasting kecilnya.




Selangkah demi selangkah Bandung terus melahirkan roaster yang berkecimpung dalam dunia kopi spesial dan kota tempat saya dibesarkan ini sepertinya terus ngebut mengejar perkembangan kopi seperti di Jakarta. Kini mesin kopi legendarisnya sudah diistirahatkan serta diganti merek ternama dari kota Florence berikut sebuah mesin roasting buatan Jerman yang berkapasitas lima kilogram, baru saya selesai dipasang beberapa bulan lalu.
Dian masih harus menyesuaikan diri dengan mainan barunya dan tengah mengupayakan racikan yang pas di lidah pengunjung kedai kopinya. Ia mengakui betapa tak mudah mengoperasikan mesin roasting ini setelah sekian lama bergelut dengan Gene Cafe sejak awal perkenalannya dengan goreng menggoreng kopi. Tapi Dian optimis jika dalam waktu beberapa bulan kedepan ia akan segera akrab dengan prilaku mesin roasting yang harganya ratusan juta ini untuk melahirkan beberapa racikan atau blend andalan yang sekarang saja sudah mulai banyak dipesan.



Mengapa menggunakan merek mahal ? Ia enggan menjawab dan hanya tersenyum di lokasi cafe-nya yang baru saja buka di Komplek Mekarwangi, Bandung Selatan. Coba bayangkan, sebuah cafe yang jika di Bandung biasanya berada di tempat keramaian yang selalu terpusat di bagian Utara, tapi Kopi Q justru sedikit nekat membukanya di komplek perumahan relatif kecil yang tentu jarang dilirik pebisnis gaya hidup. Tapi “perjudiannya” tak meleset jauh dari perkiraan dan Kopi Q sudah menjadi salah satu tempat yang cukup banyak dikunjungi di kawasan ini.
Kiprah Dian tidak terbatas di kota Bandung, bersama rekan bisnisnya ia berani berekspansi hingga ke kota Makasar dan menjadikan ramuan “kopi susunya” sebagai menu terfavorit di kota ini.



Tentunya masih banyak rencana besar yang akan dilakukan oleh Kopi Q, tapi buat dunia kopi Indonesia, apa yang sudah dilakukan oleh Dian  tentu membawa optimisme akan arah positif industri ini khususnya di kota Bandung.

Bagi Anda yang ingin berkunjung ke Kopi Q di Mekarwangi tinggal keluar toll Mohamad Toha, belok kiri dan sekitar 500 meter tepat di depan stasiun pengisian bensin komplek ini berada. Tinggal lurus dan kurang dari 1 km lokasi Kopi sudah terlihat di sebelah kiri.
Demikian laporan dari Bandung . . . over to you.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar