Rabu, 27 Juni 2012

Penurunan Produksi Naikkan Harga Kopi

JAKARTA, KOMPAS.com —  Pada penutupan perdagangan di bursa ICE Futures, Rabu (28/3/2012), harga kopi arabika mengalami peningkatan. Harga kopi arabika masih melanjutkan kenaikan yang terjadi pada sesi perdagangan sebelumnya.

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi melaporkan, kenaikan harga kopi arabika berjangka juga terjadi di tengah kekhawatiran mengenai penurunan produksi di Brasil.
Kondisi cuaca yang sangat dingin berpotensi mengakibatkan kerusakan tanaman. Brasil merupakan negara penghasil kopi arabika terbesar di dunia. Panen kopi arabika kemungkinan hanya mencapai 7,5 juta sampai 7, 8 juta kantong (1 kantong 60 kilogram).

Panen tersebut menunjukkan penurunan sebesar 12 persen dibandingkan tahun 2011 yang mencapai 7,81 juta kantong dan merupakan tingkat terendah sejak tahun 1976.
Curah hujan tahun lalu juga merusak tanaman berbunga dan menyebabkan peningkatan penyakit tanaman di Kolombia, di mana pada saat tersebut kondisi panen belum pulih benar karena cuaca basah yang mereduksi output hingga 32 persen di tahun 2009.

Pada bulan Februari produksi kopi arabika Kolombia mengalami penyusutan hingga 571.000 kantong dari 764.000 kantong tahun sebelumnya. Tahun ini Brasil akan memproduksi 55 juta kantong kopi yang meningkat dari tahun lalu sebesar 48 juta kantong kopi.

Sementara itu, harga kopi di Bandar Lampung diperdagangkan pada harga Rp 18.936 per kg. Harga menurun Rp 70 per kg jika dibandingkan perdagangan hari sebelumnya yang diperdagangkan pada Rp 19.006 per kg. Akan tetapi, jika dibandingkan dengan harga pada 2 Januari, harga kopi di Bandar Lampung menurun Rp 149 per kilogram atau turun 0,7 persen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar