Jumat, 29 Juni 2012

Dataran Tinggi Gayo Produksi Kopi 6.000 Ton/Tahun

Aceh - Sabtu, 19 Mei 2012 00:04 WIB

Banda Aceh, (Analisa). Sebagai daerah penghasil kopi terbesar di Indonesia, Aceh mampu memproduksi kopi jenis arabika sebanyak 6.000 ton per tahun. Kopi tersebut berasal dari dua kabupaten di dataran tinggi Gayo, yakni Aceh Tengah dan Bener Meriah.
Project Manager International Organization for Migration (IOM), Konrad Clos mengatakan, sebagai daerah penghasil kopi arabika terbesar di Indonesia, setiap tahun nilai produksi kopi Aceh ini mencapai 300 juta hingga 500 juta dolar AS. "Ini merupakan jumlah yang luar biasa," ungkap Clos kepada sejumlah wartawan di Banda Aceh, Jumat (18/5).

Dikatakan, IOM selama ini aktif membina para petani kopi di dua daerah dataran tinggi Gayo tersebut, kiranya ke depan mereka juga perlu terus mendapat perhatian dari semua pihak mengingat kopi Gayo sudah dikenal oleh masyarakat dunia.

"Tidak hanya nasional, tetapi dunia sudah mengetahui tentang kopi Gayo," ungkap Clos sembari menambahkan, selama ini kopi yang dihasilkan petani Gayo terlebih dahulu dikirim ke Amerika dan baru kemudian dikirim ulang ke wilayah Indonesia untuk diproduksi.

Seharusnya ini tidak perlu terjadi jika daerah ini mampu memproduksi sendiri. Masyarakat Aceh harus bangga kepada kopi produksi oleh petani. Karenanya, masyarakat Aceh harus mendukung upaya yang dilakukan para produsen kopi seperti petani dan membelinya langsung dari mereka secara baik.

Melatih

IOM sendiri, lanjut Clos, melalui program Aceh-Economic Development Financing Facility (EDFF) juga melatih 1.000 petani kopi didataran Gayo mengenai pemahaman tentang Kopi. Sejauh ini sudah ada 1.000 petani kopi Gayo yang sudah dilatih dan menjalin kerjasama. Dalam kerjasamanya, mereka tidak menggunakan fasilitator dari luar wilayah.

"Kami memberikan pelatihan kepada 1.000 petani, kemudian mereka mentransfer ilmu yang mereka dapatkan ke para petani lainnya yang ada di wilayah tersebut," ujar Clos

Clos menambahkan, pelatihan yang dinamakan dengan sekolah lapang ini diadakan hanya untuk memberi materi tentang kopi. Selanjutnya para petani akan praktek langsung pada kebun kopi mereka. Kerjasama ini telah dilakukan IOM pada awal tahun 2011 dan akan berakhir Agustus 2012 mendatang.

Menurut Clos, mereka telah melakukan berbagai kegiatan yang diselenggarakan guna memberi pemahaman lebih kepada para petani kopi. Karena, kopi Gayo telah dikenal oleh nasional bahkan dunia sekali pun.

Diadakannya pemilihan miss kopi (putri kopi), diharapkan dapat meningkatkan profil kopi Aceh pada khususnya dan Indonesia umumnya. Sebagai contoh untuk memproduksi kopi yang berkualiatas baik sudah terwujud sekarang ini. (irn)

PRODUKSI KOPI: Weit!!! Yunan Siap Kalahkan Indonesia Lho

9 Juni 2012

DEHONG: Indonesia sepertinya tidak boleh terus berbangga dan menganggap sebagai salah satu pemasok kopi terbesar di Asia.

Pasalnya, industri kopi Provinsi Yunan, China bertekad menjadi pemasok kopi terbesar di pasar yang sama, bahkan mereka bertekad melangkahi Indonesia, juga Vietnam sekaligus.

“Hingga saat ini kopi dari Vietnam dan Indonesia merupakan yang terbesar di pasar Asia,” kata Ketua Asosiasi Industri Kopi Yunan, Xiangru Xiong di Mangshi City, Dehong, Jumat.

Xiangru menyebutkan, industri kopi di Yunan memiliki teknologi budi daya dan pengolahan kopi yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan produksi dan pengolahan kopi.

Ia menyebutkan, produksi kopi di Provinsi Yunan saat ini mencapai sekitar 18 juta ton yang kemudian antara lain diolah di PT Hogood Coffee yang terletak Mangshi City, Wilayah Dehong, Provinsi Yunan.

Perusahaan tersebut menangani produksi kopi mulai dari perkebunan, pengolahan, kopi siap minum dalam kemasan dan produk-produk yang terkait dengan kopi seperti peralatan pembuatan kopi.

“Kami mengekspor kopi ke lebih dari 30 negara terdiri dari 11 negara di kawasan Eropa,” kata Xiangru Xiong yang juga Direktur Utama PT Hogood Coffee.

Selain itu, Yunan juga mengekspor kopi ke negara-negara Asia Tenggara dan Asia Selatan seperti Myanmar dan India.

Yunan merupakan salah satu provinsi di Yunan yang memiliki iklim yang cocok untuk pertanian dan perkebunan karena musim dingin yang pendek, curah hujan tinggi, dan banyak sinar matahari.

Yunan merupakan provinsi dengan jumlah spesies flora terbesar di China. Dari 30.000 sepesies flora di China, sebanyak 17.000 atau 62,9 persen dapat ditemukan di Yunan.

Yunan memiliki lebih dari 300 varietas yang dapat dipanen termasuk teh, karet, minyak palem, dan kopi.

Sebagian besar wilayah Yunan (94 persen) merupakan pegunungan hingga mencapai 6.740 meter di atas permukaan laut. Sementara enam persen merupakan lembah. Daerah terendah berada pada ketinggian 76,4 meter yang berbatasan dengan Vietnam, sehingga rata-rata ketinggian Provinsi Yunan 2.000 meter di atas permukaan laut.

Yunan juga merupakan provinsi yang memiliki danau terbesar di China. Terdapat 37 danau dengan luas di atas satu km persegi. Danau terbesar adalah Danau Dianchi dengan luas 306,3 km persegi dengan isi air tawar. Danau The Erhai Lake di Wilayah Otonom Dali Bai memiliki luas 250 km persegi, Danau Fuxian seluas 151,5 km persegi merupakan danau terdalam di Yunan. (Antara/sae) /jk

Cuaca Cerah, Bisnis Kopi Specialty Cerah

Jumat, 29/06/2012 | 11:51 WIB

JAKARTA - Kondisi cuaca yang terus membaik tahun ini, bakal mendongkrak produktivitas tanaman kopi, khususnya kopi specialty, seperti kopi gayo atau kopi luwak dan banyak lagi ragamnya.
Cuaca yang mendukung itu, membuat pengusaha kopi optimistis, produksi tanaman kopi akan meningkat tahun ini. Seperti yang dirasakan oleh PT Soegee Gayo Coffee dan PT Maharaja Coffee. Kedua produsen kopi specialty ini optimistis mampu mendongkrak produksinya tahun ini.

Namun begitu, Edi Susmadi, Presiden Direktur PT Soegee Gayo Coffee bilang, jumlah produksi kopi specialty masih terbatas, baru sekitar 20% dari total produksi kopi Indonesia yang mencapai 155.383 ton per tahun.

"Beda harga kopi arabika dengan kopi robusta saja bisa tiga kali lipat, apalagi dengan harga kopi specialty," kata dia, Kamis (27/6) dilansir kontan. Dia beri contoh; saat ini harga kopi robusta mencapai harga Rp 15.000 per kg, sedangkan harga kopi specialty mencapai Rp 45.000 per kg.
Dengan tingginya harga jual kopi specialty itu, Edi yakin, bisnis kopi specialty menjadi potensi bisnis yang paling menjanjikan. Menurutnya, permintaan kopi specialty bisa naik 10%. Kenaikan salah satunya karena makin menjamurnya pendirian kafe-kafe baik di dalam maupun luar negeri.

Dia menambahkan, kopi specialty sudah menjadi perhatian pengusaha Indonesia sejak tahun 2008 silam. Tahun lalu, perusahaan mengekspor kopi specialty jenis arabika sebanyak dua per bulan. Negara tujuan ekspor yaitu Amerika Serikat, Eropa, dan Korea Selatan. ktn 

Produksi Kopi di Jabar Terhambat Benih Unggul

http://www.inilahjabar.com/read/detail/1877496/produksi-kopi-di-jabar-terhambat-benih-unggul

INILAH.COM, Bandung - Jawa Barat memiliki kopi khas yakni kopi Preanger yang bercita rasa tinggi seperti halnya kopi Toraja atau Kintamani (Bali).

Namun, pengembangan kopi Jabar masih terkendala berbagai masalah klasik mulai dari benih yang belum masuk kategori varietas tahan hama hingga masalah pemasaran produk.

Kepala Bidang Produksi Perkebunan Dinas Perkebunan Jabar Hendi Jatnika mengatakan kopi merupakan salah satu komoditi unggulan karena memiliki harga jual tinggi. Namun, produksinya sedikit terhambat akibat belum menggunakan varietas unggul yang tahan terhadap hama dan penyakit.

“Kopi di Jabar masih terkendala berbagai masalah. Salah satunya, masih rendahnya penggunaan varietas unggul,” ujarnya kepada wartawan di ruang kerjanya Jalan PHH Mustopha, Kota Bandung, Jumat (29/6/2012).

Dia menjelaskan pengetahuan petani kopi di Jabar juga masih rendah terkait teknik budi daya kopi. Akibatnya, benih-benih kopi masih tergantung pada pasokan dari Jawa Timur.

Selain itu, tuturnya, para petani kopi di Jabar juga kurang mengetahui cara perawatan serta cara mengantisipasi hama/penyakit kopi. Padahal pemberian pupuk serta pencegahan penyakit menjadi hal mutlak agar produksi kopi bisa tetap tumbuh.

“Permasalahan-permasalahan itu membuat rata-rata produksi kopi di Jabar masih rendah,” katanya.[jul]

PRODUKSI KOPI

2009 1.9ton
2010 1.9ton
2011 1.9ton





Produksi kopi Lampung Barat diperkirakan meningkat

http://www.antaranews.com/berita/302898/produksi-kopi-lampung-barat-diperkirakan-meningkat

Sabtu, 24 Maret 2012 10:50 WIB  


Ia menyebutkan, produksi kopi pada tahun ini di Lampung Barat diperkirakan rata -rata mencapai 1,5 ton per hektare.

Bandarlampung (ANTARA News) - Produksi kopi di Lampung Barat pada 2012 diperkirakan meningkat bila dibandingkan tahun lalu seiring tanamam itu saat ini tengah berbuah lebat dan menunggu panen raya.

"Kondisi cuaca pada 2011 tidak terlalu ekstrem dengan curah hujan sedang sehingga bakal buah tidak rontok dan tumbuh dengan bagus," kata Kepala Dinas Perkebunan Lampung Barat, Rusdi, saat dihubungi di Bandarlampung, Sabtu.

Ia menyebutkan, produksi kopi pada tahun ini di Lampung Barat diperkirakan rata -rata mencapai 1,5 ton per hektare.


Menurut dia, penurunan produksi tahun lalu akibat cuaca ekstrem pada 2010 berupa curah hujan tinggi sehingga banyak merontokkan buah biji kopi.

Ia mengatakan, luas areal tanaman kopi di Lampung Barat mencapai 60.000 hektare yang dibudidayakan sekitar 45 kepala keluarga (KK) petani.

"Produksi kopi di Lampung Barat sekitar 40 ribu-60 ribu ton per tahun," kata dia.

Kepala Dinas Perkebunan itu mengatakan lebih lanjut, tanaman kopi di daerah itu sangat dominan dan menjadikan salah satu pendapatan masyarakat setempat.

Provinsi Lampung hingga sekarang masih menjadi pengahsil kopi robusta terbesar di Indonesia.

Setiap tahunnya tidak kurang dari 130.000-140.000 ton biji kopi dihasilkan dari 135.477 hektare lahan yang tersebar di sentra-sentra perkopian.

Sementara disisi ekspor, provinsi yang berada di ujung selatan Pulau Sumatera ini mengapalkan sekurangt-kurangnya 150.000-200.000 ton biji kopi per tahun yang dikirim ke berbagai negara konsumen seperti Jepang, Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Tahun ini Produksi Kopi Arabika Naik 7,9 Persen

http://www.tribunnews.com/2012/06/24/tahun-ini-produksi-kopi-arabika-naik-79-persen
Tribunnews.com - Minggu, 24 Juni 2012 11:31 WIB


TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK

Departemen Pertanian AS memprediksi, tingkat produksi kopi dunia akan naik 7,2% ke rekor tertinggi. Tingkat produksi kopi tertinggi dipimpin oleh Brazil dan Vietnam.

Hasil riset  menunjukkan, tingkat produksi kopi dalam 12 bulan yang dimulai 1 Oktober akan naik menjadi 148 juta kantong dari sebelumnya 138 juta dibanding tahun sebelumnya. Catatan saja, satu kantong memiliki berat 60 kilogram atau 132 pounds.

Data yang sama juga menunjukkan, produksi kopi arabika akan naik 7,9% menjadi 88,1 juta kantong. Sedangkan produksi kopi robusta akan melonjak 7% menjadi 59,8 juta.

Sementara, ekspor kopi dunia akan meningkat 6,4% menjadi 115,3 juta kantong dan tingkat konsumsi kopi akan meningkat 2% menjadi 141,7 juta.

Convert lb to kg

 1 lb adalah pund (ukuran berat)

1 Kg = 2,2lb
1 lb = 0,45kg

Kamis, 28 Juni 2012

BADAN LITBANG DEPTAN

Unit Kerja ini berada di bawah: Lembaga Riset Perkebunan Indonesia

Kepmen No. 143/Kpts/LB.310/2/2008 Tahun 2008

http://www.litbang.deptan.go.id/regulasi/one/18/

Tentang:Penunjukkan Lembaga Riset Perkebunan Indonesia (LRPI) untuk melaksanakan penelitian di Bidang Perkebunan Mendukung Revitalisasi Perkebunan Indonesia Pembenihan Tanaman 
Mulai Berlaku:18 Pebruari 2008
Ringkasan:Revitalisasi perkebunan Indonesia merupakan program pemerintah yang bertujuan meningkatkan ekspor komoditi perkebunan perlu didukung sepenuhnya, termasuk diantaranya melalui inovasi teknologi di bidang perkebunan. Mentri Pertanian menunjuk Lembaga Riset Perkebunan Indonesia (LRPI) Melaksanakan kegiatan Penelitian dan Pengembangan Komoditas Kelapa Sawit, Karet, Teh, Kina, Tebu dan Gula, Kopi dan/atau Kakao dalam mendukung Revitalisais Perkebunan Indonesia.

Rabu, 27 Juni 2012

Penurunan Produksi Naikkan Harga Kopi

JAKARTA, KOMPAS.com —  Pada penutupan perdagangan di bursa ICE Futures, Rabu (28/3/2012), harga kopi arabika mengalami peningkatan. Harga kopi arabika masih melanjutkan kenaikan yang terjadi pada sesi perdagangan sebelumnya.

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi melaporkan, kenaikan harga kopi arabika berjangka juga terjadi di tengah kekhawatiran mengenai penurunan produksi di Brasil.
Kondisi cuaca yang sangat dingin berpotensi mengakibatkan kerusakan tanaman. Brasil merupakan negara penghasil kopi arabika terbesar di dunia. Panen kopi arabika kemungkinan hanya mencapai 7,5 juta sampai 7, 8 juta kantong (1 kantong 60 kilogram).

Panen tersebut menunjukkan penurunan sebesar 12 persen dibandingkan tahun 2011 yang mencapai 7,81 juta kantong dan merupakan tingkat terendah sejak tahun 1976.
Curah hujan tahun lalu juga merusak tanaman berbunga dan menyebabkan peningkatan penyakit tanaman di Kolombia, di mana pada saat tersebut kondisi panen belum pulih benar karena cuaca basah yang mereduksi output hingga 32 persen di tahun 2009.

Pada bulan Februari produksi kopi arabika Kolombia mengalami penyusutan hingga 571.000 kantong dari 764.000 kantong tahun sebelumnya. Tahun ini Brasil akan memproduksi 55 juta kantong kopi yang meningkat dari tahun lalu sebesar 48 juta kantong kopi.

Sementara itu, harga kopi di Bandar Lampung diperdagangkan pada harga Rp 18.936 per kg. Harga menurun Rp 70 per kg jika dibandingkan perdagangan hari sebelumnya yang diperdagangkan pada Rp 19.006 per kg. Akan tetapi, jika dibandingkan dengan harga pada 2 Januari, harga kopi di Bandar Lampung menurun Rp 149 per kilogram atau turun 0,7 persen.