Minggu, 23 September 2012

PKM UNPAD

Bagi mahasiswa baru angkatan 2012 mungkin masih asing dengan PKM atau Program Kreativitas Mahasiswa. PKM adalah suatu program yang diselenggarakan oleh Dikti yang memfasilitasi mahasiswa-mahasiswa untuk menuangkan kreativitasnya dan ide-ide kreatif yang inovatif.

Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan salah satu bentuk upaya yang ditempuh oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DP2M), Ditjen Dikti dalam meningkatkan kualitas peserta didik (mahasiswa) di perguruan tinggi agar kelak dapat menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan meyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian serta memperkaya budaya nasional.

Program Kreativitas Mahasiswa dikembangkan untuk mengantarkan mahasiswa mencapai taraf pencerahan kreativitas dan inovasi berlandaskan penguasaan sains dan teknologi serta keimanan yang baik. Dalam rangka mempersiapkan diri menjadi pemimpin yang cendekiawan, wirausahawan, mandiri dan arif, mahasiswa diberi peluang untuk mengimplementasikan kemampuan, keahlian, sikap tanggungjawab, membangun kerjasama tim maupun mengembangkan kemandirian melalui kegiatan yang kreatif dalam bidang ilmu yang ditekuni.

Berikut jenis-jenis PKM yang biasanya dilaksanakan setiap tahun namun dengan periode waktu yang berbeda, yaitu:
  • PKM Penelitian (PKMP)
    PKM Penelitian (PKMP) merupakan kreativitas yang inovatif dalam menemukan hasil karya melalui penelitian pada bidang profesi masing-masing. Kreativitas penemuan gagasan, ketepatan metode penelitian dan sumbangan berupa informasi bagi kemajuan ilmu pengetahuan merupakan pertimbangan utama.

  • PKM Kewirausahaan (PKMK)PKM Kewirausahaan (PKMK) merupakan kreativitas penciptaan keterampilan berwirausaha dan berorientasi pada profit, umumnya didahului oleh survai pasar, karena relevansinya yang tinggi terhadap terbukanya peluang perolehan profit bagi mahasiswa. Perlu ditegaskan di sini bahwa penciptaan ketrampilan berusaha yang dimaksud adalah untuk mahasiswa pengusul PKMK, begitu juga pelaku aktivitas usaha/bisnis yang didanai dalam PKMK adalah kelompok mahasiswa pengusul PKMK. Kelompok mahasiswa pengusul sebagai wirausahawan baru bisa menjalin kerjasama dengan kelompok masyarakat produktif, namun dana PKMK tidak dimaksudkan untuk membantu peningkatan ekonomi kelompok masyarakat tertentu. Dalam PKMK sama sekali tidak diijinkan dilakukannya penelitian/percobaan untuk mencari temuan.
  • PKM Karsa Cipta (PKMKC)Merupakan program penciptaan yang didasari atas karsa dan nalar mahasiswa. Bersifat konstruktif serta menghasilkan suatu sistem, desain, model/barang atau prototipe dan sejenisnya. Karya cipta tersebut mungkin belum memberikan nilai kemanfaatan langsung bagi pihak lain. Inilah yang membedakan dengan PKMT.
  • PKM Pengabdian Masyarakat (PKMM)PKM Pengabdian kepada Masyarakat (PKMM) merupakan kreativitas yang inovatif dalam melaksanakan program membantu masyarakat, yaitu program yang mampu memberikan peningkatan kecerdasan, keterampilan, dan pengetahuan masyarakat seperti penataan dan perbaikan lingkungan, pelatihan keterampilan kelompok masyarakat, pengembangan kelembagaan masyarakat, penciptaan karya seni dan olah raga, dll. PKMM menuntut ditetapkannya masyarakat sasaran strategis dan persoalannya sebelum menyusun proposal. Pengetahuan atau teknologi yang akan digunakan dalam kegiatan pengabdian dalam PKMM sudah harus dikenal dan dikuasai. Tidak boleh ada kegiatan penelitian dalam PKMM.


  • PKM Penerapan Teknologi (PKMT)PKM Penerapan Teknologi (PKMT) merupakan kreativitas yang inovatif dalam menciptakan suatu karya teknologi (prototipe, model, peralatan, proses) yang dibutuhkan oleh suatu kelompok masyarakat (kelompok tani, industri kecil, pengusaha/pedagang kecil, koperasi atau kelompok produktif lain) yang akan dijadikan mitra kerja. PKMT mewajibkan mahasiswa bertukar pikiran dengan mitra, karena produk PKMT merupakan solusi atas persoalan yang diprioritaskan mitra. Dasar teknologi yang akan diterapkan sudah tersedia, bukan dicari melalui penelitian dalam program ini. Namun demikian untuk penyesuaian bisa dilakukan kalibrasi dan uji coba seperlunya dalam rangka adaptasi.

  • PKM Karya Tulis (PKM KT) yang terbagi menjadi 2, yaitu : PKM Gagasan Tertulis (PKM GT) dan PKM Artikel Ilmiah (PKM AI)PKM Karya Tulis (PKM KT) merupakan kegiatan penulisan ilmiah dari suatu hasil karya mahasiswa dalam pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (praktek lapang, KKN, PKM, magang, dll). Usulan PKMI berupa artikel ilmiah yang siap cetak dan tulisan yang dibuat berasal dari hasil karya mahasiswa peserta yang telah selesai dilaksanakan.

PKM mulai diadakan sejak tahun 2001 yang merupakan pengembangan dari Karya Alternatif Mahasiswa atau KAM. Pada tahun 2002, PKM bergabung dengan Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) dan Lomba Karya Tulis Mahasiswa (LKTM) ke dalam program Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) di Surabaya.  Sejak tahun 2009 pelaksanaan Kompetisi Karya Tulis Mahasiswa (KKTM) yang dahulunya bernama LKTM diintegrasikan pengelolaannya ke dalam PKM .

Mulai tahun 2006 pengajuan usulan PKM dalam setiap jenis PKM dikelompokkan lagi ke dalam tujuh kelompok bidang ilmu, yaitu:
• Bidang Kesehatan, yang meliputi: Farmasi, Gizi, Kebidanan, Kedokteran, Kedokteran Gigi, Keperawatan, Kesehatan Masyarakat, Psikologi.
• Bidang Pertanian, yang meliputi: Kedokteran Hewan, Kehutanan, Kelautan, Perikanan, Pertanian, Peternakan, Teknologi Pertanian.
• Bidang MIPA, yang meliputi: Astronomi, Biologi, Geografi, Fisika, Kimia, Matematika.
• Bidang Teknologi dan Rekayasa, yang meliputi: Informatika, Teknik, Teknologi Pertanian.
• Bidang Sosial Ekonomi, yang meliputi: Agribisnis (Pertanian), Ekonomi, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
• Bidang Humaniora, yang meliputi: Agama, Bahasa, Budaya, Filsafat, Hukum, Sastra, Seni.
• Bidang Pendidikan, yang meliputi Program Studi Ilmu-Ilmu Pendidikan di bawah Fakultas Kependidikan.

Untuk contoh pedoman penulisan PKM dapat didownload di sini
Untuk tahun 2012 ini PIMNAS diadakan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang diselenggarakan pada tanggal 9-13 Juli 2012.

Minggu, 09 September 2012

Lelang Kopi SCAI 2012


Asosiasi Kopi Spesial Indonesia (AKSI) kembali akan menggelar kegiatan Lelang Kopi yang akan berlangsung di kota Surabaya, tanggal 12-14 Oktober 2012. Kepada seluruh peserta yang berniat mengikuti kegiatan ini diharapkan untuk mengirimkan contoh kopi Arabika maupun Robusta kepada pihak panitia dengan menyertakan informasi selengkapnya seperti :
  • Asal daerah kopi
  • Ketinggian
  • Jenis pengolahan
  • Tahun panen
Menurut panitia penyelenggara, sampel yang akan diikutsertakan pada Lelang Kopi minimal meraih nilai “83 poin” pada saat seleksi atau grading. Kegiatan terbuka untuk umum.  Penjelasan selanjutnya bisa menghubungi pihak AKSI di nomor telepon (021) 7511941 atau Resi : 0813 95251300.
Nah, ini catatan saya untuk kegiatan yang sangat penting ini dan diharapkan dapat diikuti oleh banyak peserta termasuk para petani. Kopi Indonesia memang sudah terkenal di dunia, tapi tetap harus terus di “branding” atau dipoles citranya secara terus menerus. Saya sepenuhnya percaya bahwa acara seperti Lelang Kopi bisa dijadikan sebuah public relations yang ampuh, bukan untuk Amerika atau Eropa yang sudah tak asing dengan seluk beluk pembelian kopi di kita, tapi untuk potensi sebuah negara yang penduduknya 1 milyar lebih, ya Cina. Kemakmuran ekonomi membawa perubahan gaya hidup generasi mudanya, dan kopi adalah salah satu label atau identitas sosial yang sedang hype. Itu baru Cina, belum lagi negara Rusia serta negara-negara Timur Tengah, lahan pemasaran kopi kita yang harus digarap.
Kopi Spesial Indonesia akan tetap spesial, selain kualitas yang harus tetap terjaga, tapi yang lebih penting adalah upaya pembentukan citra yang positif terus dilakukan. Eksposure media internasional untuk kegiatan sebesar ini perlu dilakukan  supaya pasar tahu bahwa cupping test untuk mencapai nilai lebih dari 83 bukan hal yang sulit dirail oleh banyak varian kopi di Indonesia, dan biasanya  selalu ada kopi yang sangat cemerlang saat acara Lelang.
Sudah biasa jika pembeli besar dari negera tertentu akan melindungi sumber pembelian bahan bakunya dengan sekuat tenaga, tapi asal harganya sesuai, praktek tersebut sah-sah saja. Tapi yang jadi masalah bila mereka mendiktekan harga semena-mena di bawah pasar premium karena membeli dalam jumlah yang sangat besar,  semoga saya salah untuk hal ini.
Akhirnya. saya cuma ingin mengatakan, branding and packaging, will make a big difference !
*  *  *

Sabtu, 08 September 2012

FESTIVAL KOPI BALI

15-16 September 2012.

Espro Press


Tak ada yang bisa mengalahkan kawan sejati saya, French Press, alat seduh kopi yang sudah lama menjadi bagian tak terpisahkan dan selalu saya anjurkan bagi siapapun khususnya yang baru terkena sihir minuman ini. Tentu merek Bodum atau Hario yang biasanya saya gunakan , tapi bila gelasnya pecah (Bodum) lebih baik ganti yang baru saja karena harganya yang tidak kira-kira mahalnya. Tapi saat Espro Press hadir saya harus sedikit merevisi opini tersebut, paling tidak, alat ini menawarkan beberapa keunggulan yang tak dipunyai istri tua saya. Dengan harga lebih dari dua kali lipat, selayaknya Espro Press punya inovasi yang menyegarkan sehingga menarik para penganut mazhab seduh full immersion yang biasanya enggan berpaling.


Banyak alasan mengapa saya menyenangi alat seperti French Press, kesederhanaan proses pembuatan kopinya yang hanya dituang air panas lalu cukup tunggu 3-4 menit sebelum ditekan dan siap disajikan. Buat saya french press lebih menggelorakan rasa kopi hingga kapasitas maksimalnya karena kontak air dalam waktu yang cukup lama. Cara pour over memang sophisticated, tapi pengontrolan suhu  dan grind size harus diperhatikan dengan seksama dan ini cukup tricky. Jadi selama ini metode kopi berendam seperti french press selalu menjadi pilihan utama selain absennya ampas yang memang salah satu keunggulannya.
Kembali ke Espro Press, beratnya hampir setengah kilogram, berdiameter 7.5 cm dan tinggi hingga ke bagian plunger 17 cm. Kecuali bagian filter, Espro Press terbuat dari stainless steel yang begitu kokoh saat dipegang. Alat ini diawali pembuatannya oleh Christopher McLean dan Bruce Constantine, warga Kanada yang berhasil mengumpulkan banyak dukungan di situs penggalangan dana Kickstarter.


Sebagaimana termos penyimpan air panas, Espro Pres mengadopsi teknologi vacuum flask agar suhu tidak terjun bebas. Untuk membuat kopi tetap panas biasanya saya langsung menuang kopi ke dalam termos Zojirushi, tapi menurut Espro, alat ini cukup makbul untuk membuat kopi tetap panas dalam jangka waktu tertentu tanpa membuatnya over extraction karena kopi yang sudah ditekan tidak akan lagi kontak dengan air. Berbeda dengan french press, bila kopi tidak dituang, steeping akan terus terjadi yang tentu saja akan mempengaruhi cita rasa kopi.
Fitur unggulan lain dari alat ini adalah aplikasi dua layer filter yang digungsikan untuk dapat menyaring partikel kopi yang berukuran mikro. Sebagaimana kita tahu, dalam konstruksinya,  french press hanya memasang satu filter walau juga terdiri dari tiga layer.

Menggunakan Espro

Kecuali fitur unggulannya, Espro sama dengan french press, jadi tak ada perbedaan cara menyeduh kopi dengan alat ini. Saya mencoba kapasitas maksimalnya yang 400 ml hingga 150ml, dan menemukan bahwa saat dituang jumlah airnya selalu berkurang sebanyak 30%, jadi akhirnya saya melebihkan takaran dari angka yang biasa saya gunakan menjadi kira-kira 14 gram, untuk 200ml air.
Lalu bagaimana dengan rasanya ? Buat saya agak sulit mengidentifikasi secara akurat perbedaa dari faktor rasanya, cuma  agak sedikit lebih “ringan” dari segi body dibandingkan dengan french press. Sejatinya hal ini diakibatkan oleh  mikro filter yang berhasil menyaring ampas hingga kopi warnanya agak sedikit lebih terang dibanding french press biasa.
Satu hal yang membahagiakan adalah masalah temperatur yang begitu terjaga pada Espro dan saya mempertimbangkan untuk tidak menggunakan termos Zojirushi saat di rumah. Klaim penahan panas membuat saya mencoba mengukurnya dan menemukan fakta yang menggembirakan karena suhu kopi turun rata-rata hanya 10 derajat Celsius setiap jam nya !
Berbagai keunggulan seperti ampas yang tersaring nyaris sempurna, tidak over extraction, dan tentu saja penurunan suhu yang sangat kecil dalah tiga hal yang membuat saya menobatkan alat ini sebagai “must have coffee brewing tool” bagi siapa saja yang menyukai metode full immersion. Tapi tentu dengan sedikit penalti berkurangnya volume air sebesar 30% setiap kali kita menyeduh kopi, walau saya pribadi tidak terlalu keberatan dengan kelemahan tersebut. Terakhir, tak usah khawatir pecah dan mengganti suku cadangnya karena material stainless-nya yang sangat solid.
Termos yang berbentuk french press atau sebaliknya adalah Espro Press.
*  *  *




Sumber: cikopi.com