Kacang hijau (Vigna radiata) merupakan salah satu bahan
pangan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat luas selain beras. Kacang
hijau juga banyak diberikan untuk anak-anak balita karena kandungan
gizinya serta mudah dicerna. Campuran tepung kacang hijau dan tepung
beras masing-masing 50 % sangat baik untuk konsumsi anak balita karena
kandungan lisin dan asam amino-sulfur sangat serasi. Karena tergolong
tinggi penggunaannya dalam masyarakat, maka kacang hijau ini memiliki
tingkat kebutuhan yang cukup tinggi. Dengan teknik budidaya dan
penanaman yang relatif mudah budidaya tanaman kacang hijau memiliki
prospek yang baik untuk menjadi peluang usaha bidang agrobisnis.
Pada umumnya, kacang hijau umumnya ditanam di lahan sawah pada musim
kemarau setelah padi atau tanaman palawija yang lain. Kacang hijau
memiliki kelebihan dibandingkan tanaman pangan lainnya, yaitu:
- Berumur genjah (55-65 hari)
- Lebih toleran kekeringan dengan kebutuhan air untuk pertumbuhan kacang hijau relatif kecil, yakni 700-900 mm/tahun. Pada curah hujan yang lebih rendah dari itu masih dapat tumbuh karena ia berakar dalam
- Dapat ditanam pada lahan yang kurang subur dan penyubur tanah karena bersimbiose dengan rhizobium dan menghasilkan biomasa banyak (11-12 t/ha)
- Cara membudidayakannya mudah, cukup olah tanah minimal dan biji disebar
- Hama yang menyerang relatif sedikit dan
- Harga jual tinggi dan stabil.
Karena kelebihan tersebut kacang hijau dapat dipandang sebagai
komoditas alternatif untuk dikembangkan di lahan sawah dan lahan kering,
khususnya yang memiliki indeks panen rendah Manfaat lain yang diberikan
oleh biji-bijian ini, kacang hijau adalah komplementer dengan beras
dapat diperkaya oleh kacang hijau, sebab protein beras yang miskin lisin
akan diperkaya oleh kacang hijau yang kaya lisin. Asam amino kacang
hijau yang miskin sulfur akan diperkaya oleh asam amino beras yang kaya
sulfur. Oleh karena itu kombinasi kacang hijau dan tepung beras
merupakan kombinasi yang serasi.
Teknik Budidaya Kacang Hijau
1. Varietas
Semua varietas kacang hijau yang telah dilepas cocok ditanam di lahan
sawah maupun lahan kering. Varietas terbaru tahan penyakit embun tepung
dan bercak daun seperti sriti, kenari, perkutut, murai dan kutilang
dapat dianjurkan untuk ditanam di daerah endemik penyakit tersebut.
Kebutuhan benih sekitar 25-30 kg/ha dengan daya tumbuh 90%.
- Pada lahan sawah bekas tanaman padi, tidak perlu dilakukan pengolahan tanah (Tanpa Olah Tanah = TOT). Tunggul padi perlu dipotong pendek dan jerami padi dibersikan. Apabila tanah becek, perlu dibuat saluran drainase.
- Pada lahan kering (tegalan) pengolahan tanah dilakukan intensif dibersihkan dari rumput, dicangkul hingga gembur (untuk tanah tegalan yang berat pembajakan dilakukan sedalam 15-20 cm), dibuat petakan 3-4 m.
- Pemberian mulsa jerami sekitar 5 ton/ha agar dapat menekan pertumbuhan gulma, mencegah penguapan air dan perbaikan struktur tanah.
2. Penanaman
- Waktu Tanam pada lahan sawah tanaman kacang hijau ditanam pada musim kemarau setelah tanaman padi. Sedangkan di lahan tegalan dilakukan pada awal musim hujan.
- Cara Tanam, Benih ditanam dengan cara tugal, dengan jarak 40 cm x 15 cm untuk musim hujan, sehingga populasinya sekitar 300-400 ribu tanaman per hektar. Sedangkan untuk musim kemarau digunakan jarak tanam 40 cm x 10 cm, tiap lubang diisi 2 biji. Sehingga populasinya sekitar 400-500 ribu tanaman per hektar.
- Penyulaman dapat dilakukan sebelum tanaman berumur 7 hari.
3. Pemupukan
- Pada lahan sawah bekas tanaman padi yang subur, tanaman kacang hijau pada umumnya tidak perlu dilakukan pemupukan.
- Pada lahan kering diperlukan pemupukan dengan NPK.
- Pada tanah yang kurang subur dilakukan pemupukan 45 kg Urea, 45 – 90 kg TSP dan 50 kg KCL/ha yang diberikan pada saat tanam secara larikan di sisi lubang tanam sepanjang barisan tanaman.
Penambahan pupuk organik seperti pupuk kompos, pupuk kandang dapat
meningkat kapasitas menahan air di dalam tanah. Pupuk organik diberikan
dengan sebanyak 15-20 ton/ha. Abu dapur sangat baik digunakan sebagai
penutup lobang tanam.
Penggunaan mulsa jerami, jerami padi dapat diaplikasikan sebagai
mulsa, dengan takaran 5 ton jerami padi/ha. Penggunaan mulsa dapat
menekan serangan lalat bibit, pertumbuhan gulma dan penguapan air.
Pengairan, tanaman kacang hijau relatif tahan kering, namun tetap
memerlukan pengairan terutama pada periode kritis pada waktu
perkecambahan, menjelang berbunga (umur 25 hari) dan pembentukan polong
(umur 45-50 hari). Penyiangan dilakukan seawal mungkin karena kacang
hijau tidak tahan bersaing dengan gulma. Penyiangan dilakukan 2 kali
pada umur 2 dan 4 minggu.
Dear,Import Dept,
BalasHapusDengan Hormat,
Perkenankan kami PT. INTI PRAKARSA LOGISTIK adalah perusahaan Jasa Import Specialist dalam bidang Jasa Customs Clearance di Kepabeanan baik via Bandara maupun Pelabuhan di seluruh Nusantara.
Bersama ini kami PT. INTI PRAKARSA LOGISTIK berminat untuk bermitra dengan perusahaan Bapak/Ibu dalam bidang Jasa sebagai berikut :
1. Under name Import
2. Borongan Import
3. Custom Clearance
4. Door to Door, Port to Door, dari ke seluruh dunia
5. By Air or Sea (Local and International)
6. Untuk semua jenis barang termasuk Dangerous, Cargo atau Personal
7. Jasa EDI/PPJK
HS CODE JENIS BARANG
Bag VI (HS NO. 2801 s/d 3826) KIMIA
Bag VII (HS NO. 3901 s/d 4017) PLASTIK
Bag VIII (HS NO. 4101 s/d 4304) KULIT
Bag X (HS NO. 4701 s/d 4911) KERTAS
Bag XII (HS NO. 6401 s/d 6704)ALAS KAKI
Bag XIII (HS NO. 6801 s/d 7020) KACA
Bag XV (HS NO. 7201 s/d 8311) BESI BAJA
Bag XVI (HS NO. 8401 s/d 8548) MESIN
Bag XVII (HS NO. 8601 s/d 8908) KENDERAAN AIR
Bag XVIII(HS NO. 9001 s/d 9209) INSTRUMEN
Bag XX (HS NO. 9401 s/d 9619) BARANG HASIL PABRIK
Best regards,
ANDIKA
Sea & Air
Import
INTI Kargo / Jln. Dewi Sartika No. 148, Jakarta 13630 Indonesia
Email : andika.intikargo@gmail.com
T : 021 80878873
F : 622180878381
Hp : 082311424631,089616672822