Minggu, 25 November 2012

Wayan Supadno - Formulator Pupuk Organik



Nama   :   Wayan Supadno
Umur   :   44 tahun
Alamat   :   Raffles Hills L6 No.6,   Cibubur
Pekerjaan   :   TNI-AD,
Formulator Pupuk Organik Hayati , Hormon Organik, &
Praktisi Pertanian
Status   :   Menikah/ 3 Anak
Motto :
  Memang baik jadi orang penting,
  tapi lebih penting jadi orang baik.
Filosofi :
  Sejatinya hidup harus dihidup-hidupkan, agar makna hidup terjabarkan lebih hidup lagi.

1967 :
  Lahir di keluarga petani gurem, Desa Curahjati, Banyuwangi Selatan, Jawa Timur
1973-1981 :
SD Katholik di Banyuwangi,
Tidak naik kelas 2x
Nyaris bisu karena gagap berlebihan.
1981-1984 :
SMP Banyuwangi


1984-1987 :
SMAN 1 Singaraja, Bali
Semester I ranking 47 dari 47 siswa,
  tapi Semester VI lulus ranking 1
Termotivasi karena senior-senior yang sukses memberi ceramah kisah suksesnya.
Juara lomba pidato, pasca gagap
1987-1990 :
Kuliah di Univ. Airlangga, Surabaya
Sambil belajar, bekerja sebagai sales buku dan mengajar
1991-1993 :
Kerja di Perusahaan Farmasi (Asing),
  terdidik, terlatih dunia bisnis
Pendidikan Wajib Militer di Magelang, hidup disiplin
1993-1999 :
Bisnis karung bekas
Bisnis cangkang sawit
Riset dengan PT Indorayon Pulp & Paper Cangkang Sawit menjadi pengganti batubara 
1993-1999 :
Bisnis pinang, ekspor ke India
Bisnis ikan mas
Bisnis kayu teh pasca replanting
Bisnis beras
Bisnis sekam padi
Buka kebun sawit
1999-2005 :
Membangun Rumah Sakit & Perumahan
Bangkrut Rp. 38 Milyar
Riset dengan LIPI cangkang sawit menjadi liquid smoke, bricket, karbon aktif
Rugi Rp 465 juta karena non organik, ditolak oleh Pasar Eropa
2009-sekarang :
Formulator Pupuk Organik Hayati & Praktisi Pertanian
  



 

Kamis, 22 November 2012

Kacang Hijau Untuk Uji Coba Hormon Tumbuhan


Kacang hijau (Vigna radiata) merupakan salah satu bahan pangan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat luas selain beras. Kacang hijau juga banyak diberikan untuk anak-anak balita karena kandungan gizinya serta mudah dicerna. Campuran tepung kacang hijau dan tepung beras masing-masing 50 % sangat baik untuk konsumsi anak balita karena kandungan lisin dan asam amino-sulfur sangat serasi. Karena tergolong tinggi penggunaannya dalam masyarakat, maka kacang hijau ini memiliki tingkat kebutuhan yang cukup tinggi. Dengan teknik budidaya dan penanaman yang relatif mudah budidaya tanaman kacang hijau memiliki prospek yang baik untuk menjadi peluang usaha bidang agrobisnis.
Pada umumnya, kacang hijau umumnya ditanam di lahan sawah pada musim kemarau setelah padi atau tanaman palawija yang lain. Kacang hijau memiliki kelebihan dibandingkan tanaman pangan lainnya, yaitu:
  • Berumur genjah (55-65 hari)
  • Lebih toleran kekeringan dengan kebutuhan air untuk pertumbuhan kacang hijau relatif kecil, yakni 700-900 mm/tahun. Pada curah hujan yang lebih rendah dari itu masih dapat tumbuh karena ia berakar dalam
  • Dapat ditanam pada lahan yang kurang subur dan penyubur tanah karena bersimbiose dengan rhizobium dan menghasilkan biomasa banyak (11-12 t/ha)
  • Cara membudidayakannya mudah, cukup olah tanah minimal dan biji disebar
  • Hama yang menyerang relatif sedikit dan
  • Harga jual tinggi dan stabil.
Karena kelebihan tersebut kacang hijau dapat dipandang sebagai komoditas alternatif untuk dikembangkan di lahan sawah dan lahan kering, khususnya yang memiliki indeks panen rendah Manfaat lain yang diberikan oleh biji-bijian ini, kacang hijau adalah komplementer dengan beras dapat diperkaya oleh kacang hijau, sebab protein beras yang miskin lisin akan diperkaya oleh kacang hijau yang kaya lisin. Asam amino kacang hijau yang miskin sulfur akan diperkaya oleh asam amino beras yang kaya sulfur. Oleh karena itu kombinasi kacang hijau dan tepung beras merupakan kombinasi yang serasi.

Teknik Budidaya Kacang Hijau

1. Varietas
Semua varietas kacang hijau yang telah dilepas cocok ditanam di lahan sawah maupun lahan kering. Varietas terbaru tahan penyakit embun tepung dan bercak daun seperti sriti, kenari, perkutut, murai dan kutilang dapat dianjurkan untuk ditanam di daerah endemik penyakit tersebut. Kebutuhan benih sekitar 25-30 kg/ha dengan daya tumbuh 90%.
  1. Pada lahan sawah bekas tanaman padi, tidak perlu dilakukan pengolahan tanah (Tanpa Olah Tanah = TOT). Tunggul padi perlu dipotong pendek dan jerami padi dibersikan. Apabila tanah becek, perlu dibuat saluran drainase.
  2. Pada lahan kering (tegalan) pengolahan tanah dilakukan intensif dibersihkan dari rumput, dicangkul hingga gembur (untuk tanah tegalan yang berat pembajakan dilakukan sedalam 15-20 cm), dibuat petakan 3-4 m.
  3. Pemberian mulsa jerami sekitar 5 ton/ha agar dapat menekan pertumbuhan gulma, mencegah penguapan air dan perbaikan struktur tanah.
2. Penanaman
  1. Waktu Tanam pada lahan sawah tanaman kacang hijau ditanam pada musim kemarau setelah tanaman padi. Sedangkan di lahan tegalan dilakukan pada awal musim hujan.
  2. Cara Tanam, Benih ditanam dengan cara tugal, dengan jarak 40 cm x 15 cm untuk musim hujan, sehingga populasinya sekitar 300-400 ribu tanaman per hektar. Sedangkan untuk musim kemarau digunakan jarak tanam 40 cm x 10 cm, tiap lubang diisi 2 biji. Sehingga populasinya sekitar 400-500 ribu tanaman per hektar.
  3. Penyulaman dapat dilakukan sebelum tanaman berumur 7 hari.
3. Pemupukan
  1. Pada lahan sawah bekas tanaman padi yang subur, tanaman kacang hijau pada umumnya tidak perlu dilakukan pemupukan.
  2. Pada lahan kering diperlukan pemupukan dengan NPK.
  3. Pada tanah yang kurang subur dilakukan pemupukan 45 kg Urea, 45 – 90 kg TSP dan 50 kg KCL/ha yang diberikan pada saat tanam secara larikan di sisi lubang tanam sepanjang barisan tanaman.
Penambahan pupuk organik seperti pupuk kompos, pupuk kandang dapat meningkat kapasitas menahan air di dalam tanah. Pupuk organik diberikan dengan sebanyak 15-20 ton/ha. Abu dapur sangat baik digunakan sebagai penutup lobang tanam.

Penggunaan mulsa jerami, jerami padi dapat diaplikasikan sebagai mulsa, dengan takaran 5 ton jerami padi/ha. Penggunaan mulsa dapat menekan serangan lalat bibit, pertumbuhan gulma dan penguapan air.

Pengairan, tanaman kacang hijau relatif tahan kering, namun tetap memerlukan pengairan terutama pada periode kritis pada waktu perkecambahan, menjelang berbunga (umur 25 hari) dan pembentukan polong (umur 45-50 hari). Penyiangan dilakukan seawal mungkin karena kacang hijau tidak tahan bersaing dengan gulma. Penyiangan dilakukan 2 kali pada umur 2 dan 4 minggu.

Klasifikasi Kopi

Kopi
Coffea arabica L.
Nama umum
Indonesia:Kopi
Inggris:arabian coffee
Pilipina:Kape
Coffea arabica
Kopi

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
     Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
         Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
             Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
                 Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
                     Sub Kelas: Asteridae
                         Ordo: Rubiales
                             Famili: Rubiaceae (suku kopi-kopian)
                                 Genus: Coffea
                                     Spesies: Coffea arabica L.

Minggu, 11 November 2012

Hand Grinder keren!


Beratnya hanya 250 gram, tapi mata pisaunya yang terbuat dari keramik (jenis conical burr) bisa menggiling biji kopi hingga bisa digunakan untuk espresso ! Dengan harga sekitar 375 ribuan, tanpa keraguan saya merekomendasikan Hario Ceramic Slim (HCS) sebagai kelengkapan yang wajib dimiliki oleh setiap pecinta kopi. Bukan itu saja, bentuknya yang ringkas dan pemutar yang bisa dilepas membuat HCS bisa jadi teman di perjalanan.



Spesifikasi :
Dimensi : 7.5 (P) x 6.5 (L) x 17cm (T)
Burr type : Conical (ceramic)
Kapasitas penampung biji kopi : 50 gram
Kapasitas doser : sekitar 25 gram
RPM : 125 kali putaran untuk 10 gram, jadi lumayan buat mengencangkan otot bisep
Berat kosong : 250 gram
(Catatan: spesifikasi ini dibuat sendiri karena buku petunjuk disajikan dalam bahasa Jepang yang boro-boro saya kuasai :) )


Grind Adjustment : Bagian paling penting HCS adalah pada komponen pengaturan halus-kasar yang terdapat di bagian bawah penampung biji kopi atau bean hopper. Sederhanan saja, putar ke kanan untuk menghaluskan dan arah sebaliknya untuk menghasilkan bubuk yang lebih kasar. Tentu saja tanpa ada petunjuk, tapi sebagai awal putar hingga habis menurut arah jarum jam dan mulailah dari titik itu menggeser sedikit demi sedikit.


Conical burr dari keramik : Baratza Vario atau Gaggia Mdf adalah sebagian kecil penggiling kopi yang menggunakan material keramik untuk pisaunya. Bahkan Baratza Vario menjamin bahwa burr nya tidak perlu penggantian seumur hidup karena ketajamannya tidak akan berubah. Selain itu, beberapa kelebihan dari pisau yang terbuat dari keramik antara lain mudah dibersihkan dan tentu saja tidak akan berkarat.


Penampung bubuk kopi atau doser : Dengan diameter yang hanya 6.5 cm, HCS hanya berkapasitas sekitar 25 gram saja, cukup untuk dua cangkir kopi. Terdiri dari dua lapis yang menambah chic desain HCS dengan inidkator 1 dan 2 cangkir yang sayangnya tidak terlihat pada foto di atas.


RPM dan Tes : Tentu saja tidak ada RPM.  Tapi saya menghabiskan waktu dua menit untuk 10 gram kopi dengan 125 kali putaran untuk ukuran bubuk espresso yang halus. Tentu saja semakin kasar bubuk kopi, waktu yang diperlukan dan jumlah putaran yang lebih sedikit. Mengapa untuk espresso ? Bila grinder ini bisa digunakan untuk jenis minuman ini, tentu bukan hal yang sulit bagi HCS untuk menggiling bagi alat french press, drip, dan metode seduh lainnya. Mari kita coba.


Perlu beberapa kali penyesuaian, tapi kalau Anda lihat pada foto di atas, inilah Hario Ceramic Slim, grinder seharga kurang dari 400 ribu dengan performa yang tidak kalah dengan grinder yang harganya jauh berlipat.


Penutup : Bila Anda punya keterbatasan anggaran untuk menghabiskan jutaan rupiah untuk sebuah grinder, Hario Ceramic Slim adalah pilihan yang tak akan salah. Go get one !

cikopi.com