They've come a long, long way from the farm to you. delicious coffee bean... fadilprojectkopi@gmail.com
Sabtu, 29 Oktober 2011
Kelompok Tani Kopi Rahayu, Gandeng Ahli Kopi Belanda
Kelompok Tani Kopi Rahayu, Gandeng Ahli Kopi Belanda
Pangalengan tercatat dalam sejarah sebagai penghasil teh, kina, dan kopi. Bahkan ekspor kopi dari daerah ini sempat memenuhi permintaan kopi dunia dengan sebutan kopi arabica dari Malabar.
Keunikan kopi Malabar ini karena ditanam pada lahan berketinggian 1.400-1800 m di atas permukaan laut tepatnya di kaki Gunung Malabar. Bibitnya klon S 795 dari India yang cocok dengan karakteristik Pangalengan. Lahan budidaya tersebut sangat subur sehingga cukup menggunakan pupuk organik, tanaman tumbuh subur hingga 12 tahun lebih.
Harga kopi hasil panen dari kebun itu mengacu pada harga internasional karena memang bahan minuman ini menjadi komoditas primadona ekspor. Karena itu kualitasnya pun harus terbaik agar bisa merambah ke pasar internasional.
Raih Pasar Lebih Luas
“Kami sangat bersemangat untuk mengembalikan kejayaan kopi dari Malabar yang dikenal sebagai java coffee di pasar luar negeri,” ucap Supriatna Dinuri, Ketua Kelompok Tani Kopi Rahayu (KTKR) antusias di sela diskusi tentang Penerapan Pascapanen Kopi Arabika, Kopi Luwak, dan launching Kopi Malabar Arabika Regular dan Malabar Arabika Luwak di Desa Margahayu, Kec. Pangalengan, Kab. Bandung, Jabar (6/9).
Kelanjutan tentang tulisan ini baca di Tabloid AGRINA versi Cetak volume 7 Edisi No. 164 yang terbit pada Rabu, 26 Oktober 2011.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar